on Rabu, 17 April 2013
Ujung Aspal Pondok Gede

Di kamar ini aku dilahirkan
Di bale bambu buah tangan bapakku
Di rumah ini aku dibesarkan
Dibelai mesra lentik jari ibuku
Nama dusunku ujung aspal pondok gede
Rimbun dan anggun
Ramah senyum penghuni dusunku

Kambing sembilan motor tiga
Bapak punya
Ladangnya luas habis sudah sebagai gantinya

Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana
Demi serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi

Di depan masjid
Samping rumah wakil pak lurah
Tempat dulu kami bermain
Mengisi cerahnya hari

Namun sebentar lagi
Angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi
Dan tak kan pernah kembali
 BERKELANA...

Dalam aku berkelana..
Tiada yang tahu.. ke mana ku pergi..
Tiada yang tahu.. apa yang kucari..
Gunung tinggi.. kan kudaki..
Lautan kuseberangi..
Aku tak perduli..

Dalam aku berkelana..
Tiada yang tahu.. ke mana ku pergi..
Tiada yang tahu.. apa yang kucari..

Tak akan berhenti.. aku berkelana..
Sebelum kudapat.. apa yang kucari..
Walaupun adanya.. di ujung dunia..
Aku kan ke sana.. tuk mendapatkannya..

Mungkin hatimu bertanya..
Apakah kiranya yang sedang kucari..
Dalam berkelana.. hai selama ini..
Oh baiklah kukatakan...
Yang kucari adalah..
Cinta.. yang sejati..

Dalam aku berkelana..
Tiada yang tahu.. ke mana ku pergi..
Tiada yang tahu.. apa yang kucari..