Tugas Kelompok Resume Perangkat Jaringan Repeater, Bridge, dan Network Interface Card

on Kamis, 04 April 2019

1. Buatlah resume perangkat jaringan :
    –Repeater
    –Bridge

    –Network Interface Card (NIC)

Jawab : 

1.REPEATER

Repeater adalah alat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan komputer.

Karakteristik Repeater:

  1. Mempunyai kelemahan tidak dapat melakukan filter traffic jaringan.
  2. Data yang masuk ke port repeater akan tersebar ke segmen-segmen jaringan LAN tanpa memperhitungkan apakah data dibutuhkan atau tidak.
Cara kerja Repeater: 

Repeater pada umumnya diletakkan disuatu tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya repeater diletakkan disuatu lokasi yang  tinggi misalnya di puncak Gunung, atau Bukit , Antennanya pun  di instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Memperkirakan jarak jangkau repeater, secara sangat sederhana adalah dengan melihat area dari lokasi tsb dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat dipastikan, sejauh mata kita memandang, sampai sanalah  area yang dapat dicover oleh repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat saja coveragenya lebih jauh dari pandangan kita.
Peformance sebuah repeater dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas, serta sel;ektivitas dari repeater itu sendiri. Untuk meningkatkan  kekuatan pancaran, selain meletakkan repeater pada tempat yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan penguatan ( gain ) yang besar.

2. BRIDGE

Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering.

Karakteristik Bridge:
  1. Bridge dapat mengontrol broadcast pada jaringan yang terkoneksi melalui dirinya.
  2. Seperti halnya fungsi switch, Bridge juga dapat mempelajari paket frame yang diterima dan alamat MAC tujuan untuk melakukan transmisi data/paket.
  3. Bridge dapat membantu membuat segmen jaringan luas menjadi lebih kecil agar mudah di monitor.
  4. Bridge juga dapat melakukan routing.
Cara kerja Bridge:

Bridge, juga dikenal sebagai switch layer 2, dari perngertiannya bridge adalah perangkat keras yang digunakan untuk membuat koneksi antara dua jaringan komputer yang terpisah atau untuk membagi satu jaringan menjadi dua. Kedua jaringan komputer ini biasanya menggunakan protokol yang sama; Ethernet adalah contoh dari protokol ini. Fungsi Bridge ini tidak terbatas pada Personal Komputer (PC), printer, router, switch dan hub. Perangkat yang terhubung ke jaringan melalui kartu adapter Ethernet memiliki apa yang dikenal sebagai alamat Media Access Control (MAC), juga disebut alamat fisik dari perangkat keras. Inilah yang secara unik mengidentifikasi perangkat untuk alamat yang kemudian dapat menentukan mana jaringan perangkat sedang terhubung.

Fungsi Bridge terutama untuk meneruskan data berdasarkan alamat MAC dari perangkat pengirim dan penerima. Operasi ini membantu untuk menghilangkan apa yang dikenal sebagai collision domain. Salah satu cara untuk mendefinisikan sebuah collision domain adalah jaringan di mana satu perangkat, juga disebut simpul, memaksa semua alat lain untuk menerima ketika sedang mengirim paket data. Definisi lain menyatakan bahwa domain tabrakan terjadi ketika dua atau lebih perangkat mencoba untuk mengirimkan informasi pada saat yang sama persis. Jaringan menjalankan Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA / CD) harus, secara teori, dilindungi dari tabrakan yang terjadi, tetapi CSMA/CD ini bisa saja gagal.

Setiap kali tabrakan terjadi, transmisi paket data yang efisien sangat dikompromikan. Semakin banyak perangkat yang berada di jaringan mencoba untuk mengirimkan data, semakin besar peluang tabrakan terjadi. Sebuah Fungsi Bridge dapat digunakan untuk segmen satu jaringan menjadi dua, sehingga mengurangi jumlah perangkat bersaing untuk hak transmisi. Misalnya, jika jaringan A memiliki 20 perangkat, ada kemungkinan bahwa dua atau lebih dari mereka akan mencoba untuk mengirimkan data pada saat yang sama dan menyebabkan tabrakan. Jika Network Bridge ditambahkan, dapat membagi jaringan A ke jaringan A dan B dengan masing-masing 10 perangkat.

Setelah Network Bridge dimasukkan, maka akan dimulai “pengaturan” transmisi data dalam perangkat pada dua jaringan. Network Bridge menyelesaikan ini dengan merekam alamat MAC dari perangkat dalam sebuah tabel yang secara otomatis dihasilkan tanpa diprogram untuk melakukannya. Ketika perangkat pertama mentransmisikan data, Network Bridge akan menambahkan alamat MAC sebagai tabel forwarding untuk referensi di masa mendatang. Network Bridge juga melihat alamat MAC dari tujuan atau perangkat penerima. Jika tidak muncul dalam tabel, Network Bridge akan menyiarkan paket data ke semua perangkat pada kedua jaringan untuk menemukan tujuan.

Tabel forwarding langsung dibangun, Network Bridge tidak harus menunggu sampai menerima transmisi dari perangkat sebelum dapat belajar dengan alamat MAC. MAC address dari perangkat penerima juga harus mempelajari saluran, pencarian lokasi tujuan. Setelah tujuan merespon, alamatnya juga ditambahkan ke tabel forwarding dari Network Bridge. Akhirnya, semua alamat MAC akan ditangkap dan data paket akan efisien dialihkan langsung ke tempat tujuan. Ini akan terjadi tanpa semua perangkat harus mengantri untuk proses transmisi.
3. NETWORK INTERFACE CARD (NIC)

NIC adalah singkatan dari Network Interface Card yaitu sebuah kartu yang fungsinya sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Cara kerja NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan.

Fungsi NIC diantaranya:
  1. Sebagai media yang pengirimkan data ke komputer yang lain di dalam jaringan.
  2. Mengontrol data flow diantara komputer & sistem kabel.
  3. Sebagai penenerima data yang dikirim dari komputer/PC lain lewat kabel & menerjemahkannya ke dalam bit yang bisa dimengerti oleh komputer.

DAKI GUNUNG VS DAKI LEHER

on Jumat, 30 Mei 2014


Saya adalah penggemar novel-novel Tere Liye. Saya juga mengikuti status-status beliau di fanpage Darwis Tere Liye. Suatu waktu, Om Darwis pernah share sebuah postingan seperti ini.
Saya selalu menyarankan ini, jika kalian masih muda punya banyak waktu luang, tidak memiliki terlalu banyak keterbatasan, maka berkelilinglah melihat dunia. Bawa satu ransel di pundak, berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain, dari satu lembah ke lembah lain, pantai, gunung, hutan, padang rumput, dan sebagainya. Menyatu dengan kebiasaan setempat, naik turun angkut umum, menumpang menginap di rumah-rumah, selasar masjid, penginapan murah meriah, nongkrong dipasar, ngobrol dengan banyak orang, menikmati setiap detik proses tersebut. Maka, semoga, pemahaman yang lebih bernilai dibanding pendidikan formal akan dating.
Dunia ini bukan hanya sekedar duduk di depan laptop atau HP, lantas terkoneksi dengan jaringan sosial yang sebenarnya semu. Bertemu dengan banyak orang, kebiasaan, akan membuka simpul pengertian yang lebih besar. Karena sejatinya, kebahagiaan, pemahaman, prinsip-prinsip hidup itu ada di dalam hati. Kitalah yang tahu persis apakah kita nyaman, tentram dengan semua itu. Nah, kalau kalian punya keterbatasan, lakukanlah dalam skala kecil, jarak lebih dekat, dengan pertimbangan keamanan lebih prioritas. Itu sama saja. Lihatlah dunia, pergilah berpetualang, perintah itu ada dalam setiap ajaran leluhur.
Saya tersentil baca status itu. Mengingat selama ini saya tergolong anak rumahan jarang main jauh-jauh, jalan-jalan ke kota sebelah aja nyasar. Benar-benar buta arah.
Mungkin benar kata Om Darwis saya mesti bertualang, biar saya tahu dunia luar, biar saya mengenal lebih banyak orang.
Kayaknya travelling emang hobi yang recommended buat anak-anak kurang gaul. Bayangkan, betapa segarnya ketika kita bisa keluar dari penatnya rutinitas. Jalan-jalan ke luar kota naik angkutan umum, mendaki gunung, pergi ke pantai, lari ke hutan, teriak di pinggir jurang.
Bukankah Allah menciptakan manusia dalam bermacam-macam suku bangsa agar kita saling mengenal?
Nah, salah satujalan untuk mengenal manusia-manusia dari belahan dunia lain adalah dengan cara travelling. Coba kita niatkan, ketika kiya punya uang lebih dipakai untuk travelling.
Banyak orang tua yang menyesal karena sewaktu masih muda jarang berpergian. Nah, mumpung masih muda, ayo kita berkelana.
Tapi, ada aja alasan yang menghalangi kaki kita untuk mulai melangkah.
1.  Nggak punya banyak waktu
Kadang kalau lagi sibuk sekolah, kita nggak bisa pergi jauh-jauh. Kita Cuma bisa punya hari minggu, liburan ke rumah nenek aja besoknya mesti balik lagi karena harus masuk sekolah lagi.

2.  Nggak punya biaya
Pergi jauh emang butuh biaya, jangankan pergi jauh, iseng-iseng ke mal aja butuh dana. Sekarang parkir motor aja bayar. Ke toilet pun harus ngerogoh kantong.

3.  Nggak punya keduanya dalam saat yang sama
Di saat punya banyak waktu, kita nggak punya uang. Disaat punya banyak uang malah nggak punya banyak waktu. Nah, jangan sampai di saat ada uang, ada waktu, kitanya malah yang udah nggak ada. Tapi kalaukita emang benar-benar niat pengen travelling pasti kita menyiasati itu, sebab akan banyak manfaat yang kita peroleh dari hobi ini.

4.  Menyegarkan mata
Setiap hari kita cuma lihat gedung-gedung pencakar langit, kendaraan lalu lalang, dan orang-orang sibuk dengan dunianya masing-masing. Tapi, ketika memtuskan untuk pergi sejenak dari rutinitas tersebut, kita kan melihat hal-hal baru. Kita akan menyadari betapa indahnya karya Sang Pencipta. Pegunungan, hutan, pantai, dan sawah-swah yang terbentang luas. Merasakan udara segar perdesaan, segarkan mata dengan pemandangan yang indah.

 5.  Mengenal hal-hal baru
Travelling bikin kita mengenal beragam kebudayaan yang kita temui selama perjalanan. Kita juga berkesempatan ketemu banyak orang yang berbeda. Dari bermacam-macam sifat orang itu, kita bisa melatih diri untuk beriteraksi dengan orang baru di lingkungan baru.

6.  Berani menghadapi tantangan
Ketika untuk memutuskan untuk melangkah menjangkau dunia luar, berarti kamu telah menantang bermacam cobaan yang akan kamu temui di depan sana. Perjalanan akan mengajarkan kamu untuk berani mengahadapi tantangan. Setelah melalui beragam tantangan dalam perjalanan, kamu akan terlatih dan nggak kaku jika menghadapi berbagai tantang baru di kehidupan sehari-hari.
Kalau masih ragu untuk melangkah walaupun tahu banyak sekali manfaat travelling, coba Tanya kepada para petualang. Meraka pasti bakal senang hati menceritakan betapa asoinya perjalanan yang telah mereka arungi. Kalu belum penasaran juga, coba baca buku travelling, contohnya tulisan Mbak Trinity di “Naked Traveller” series atau nonton film “5 cm”.
Teman saya biasanya mendekam di rumah sampai dakian. Setelah nonton film “5cm” tiba-tiba kepincut pengen daki Gunung Sumeru. Tapi, ternyata nggak Cuma teman saya yang terpengaruh oleh pesona ginung tertinggi di pulau jawa tersebut. Di Indonesia ini, banyak banget yang jadi koban film “5 cm”
Gara-gara film “5 cm”, jumlah pendaki Gunung Sumeru membludak. Tapi, yang disayangkan adalah sampah-sampah yang ditinggalkan para pendaki itu. Iya, seharusnya para pendaki mencintai alam. Menghormati Gunung Sumeru dengan nggak buang sampah semabrangan di sana.
Ingatlah 3 sepirit pencinta alam di bawah ini :
·      Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak.
·      Jangan mengambil apapun kecuali gambar/foto
·      Jangan membunuh apapun kecuali waktu
Poin pertama dari 3 seprit pencinta alam ini sangat wajib kita amalkan, jangan ninggalin sampah sembarangan. Seorang pencinta alam sudah pasti peduli dengan kebersihan lingkungan. Kalau masih jorok juga berarti bukan pencinta alam, tapi pencinta Mbah Dukun.
“Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci. Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan. Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan. Karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu”. (HR. Tirmidzi)
Allah suka dengan hamba-Nya yang rajin bersih-bersih. Lagian kebersihan banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia. Sebaliknya, kotor dan jorok bakal bawa berbagai keburukan bagi kehidupan. Orang yang bisa jaga kebersihan badan, pakaian, dan lingkungan tempat tinggalnya, hidupnya akan terasa nyaman. Sebaliknya kalau orang udah males bersih-bersih, buang sampah seenak dengkulnya, nggak pernah mandi dan jarang gosok gigi, maka hidupnya akan terasa runyam.
Melalui sabda Rasullullah berharap umat islam jadi pelopor dalam hal menjaga kebersihan, sebab kebersihan, kesucian, dan keindahan merupakan hal-hal yang dicintai oleh Allah SWT. Jika kita melakukan hal yang disenangi oleh Allah SWT, tentu kita bakal dilimpahkan pahala. Dengan kata lain, kotor, jorok, sampah berserakan, lingkungan semrawut, muka nggak karuan, leher dakian, kuku panjang-panjang item, dan rambut jadi sarang tikus itu nggak disukai oleh Allah SWT. Kalau mau jadi hamba yang taat, tentu kita tergerak untuk mau berubah. Berani lebih bersih.
Untuk mewujudkan kebersihan dan keindahan, mulailah dari diri kita sendiri, di lingkungan sendiri dan dari hal terkecil.
Rajin mandi, pakai wewangian biar nggak bikin idung orang mengernyit mencium badan kita yang bau kambing. Rajin gosok gigi, bersiwak kalau bisa. Teratur motongin kuku dan rapihin kumis sebelum berangkat jum’atan..
Setelah diri sendiri sudah bersih dan sedap dilihat, mulailah mengajak keluarga sendiri untuk beberes rumah. Ngepel lantai, ngelap jendela, dan bersihin langit-langit kamar dari sarang laba-laba, setelah itu baru kita ajak masyarakat di lingkungan kita untuk mulai hidup bersih,
di sekolah, kita ajak teman sekelas untuk bikin jadwal piket dan bekerja sama menata ruang kelas supaya lebih nyaman.
Di kampung, kita adakan gotong royong bersihin comberan dari sampah-sampah plastik. Jangan sepelekan masalah kebersihan. Sebab, kebersihan merupakan sebagian dari iman. Maksudnya, keimanan seseorang bakal lengkap kalau dia bisa jaga kebersihan. Nah, berarti orang yang cuek bebek dengan kebersihan, keimanannya masih remedial. Secara nggak langsung, menjaga kebersihan itu wajib hukumnya, sebab, berkaitan dengan keimanan seseorang. Jadi jangan malas bersih-bersih ya teman..

Dikutip dari novel karya Haris Firmasyah berjudul “Good Hobby vs Bad Habit

Kata-kata super difilm Marmut Merah Jambu

on Minggu, 25 Mei 2014
Cinta itu seperti marmut merah jambu yg berlari terus menerus di roda yg berputar tetapi dia tak pernah kemana-mana.."

Maksudnya : kamu ibarat marmut yg diam-diam suka sama dia..
Terus kamu terus menerus mengejar dia padahal kamu tau dia itu cuek sama kamu.
Padahal ternyata ada yg lain yg lebih baik seandainya kamu berpindah dari dia,,


Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh.
Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan.
Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.


“Bagaimana semesta bisa berkonspirasi hingga dua orang bisa actually ketemu memang mendekati keajaiban.”

“Lebih jauh lagi, gue gak percaya pada kebetulan, gue percaya pada pertemuan yang dirancang diam-diam. Masing-masing dari kita punya garis kehidupan yang telah digambarkan. Dan masing-masing dari kita, kalau diizinkan, akan saling bersinggungan.” 



Raditya Dika~Marmut Merah Jambu.
 

TIPS MENULIS NOVEL FIKSI

on Minggu, 27 April 2014

Ada kalanya kita bingung harus memulai menulis dari mana. Tidak peduli penulis pemula atau penulis profesional yang bahkan telah melakukan kegiatan menulis secara rutin setiap hari. Bagi penulis fiksi, baik itu cerpen, maupun novel, menemukan ide cerita belumlah cukup sebagai modal menulis. Kadangkala penulis fiksi sudah mendapatkan ide, plot dan siapa saja tokoh yang akan ia mainkan dalam tulisannya. Namun, kerap kali penulis bingung harus memulai dari mana. Dari awal, akhir, atau tengah-tengah. Mau menyuguhkan narasai dulu, dialog, konflik atau bahkan menempatkan penutup di awal cerita.
Kebuntuan semacam ini bisa jadi sangat mengganggu. Seorang penulis bisa diam di tempat, menatap layar komputer yang kosong, menggerakkan jemarinya yang sudah mulai gatal, tapi tak ada satu kata pun yang berhasil diketik. Bisa jadi ini ciri awal munculnya penyakit penulis yang bisa disebut writers block.
Beberapa penulis memang sering kali terjebak di kalimat pertama atau paragraf pertama. Kita kadang lupa, bahwa rumus menulis paling sederhana dan manjur adalah menulis apa saja sampai selesai! Kita juga kerap lupa bahwa ketika tulisan rampung di kalimat penutup,  tulisan itu belumlah sempurna. Ada kerja berikutnya, editing atau penyuntingan. Semua penulis harusnya tahu itu, tapi kita memang kerap lupa dan terlalu terobsesi untuk menulis sempurna sedari awal.
Menulis sejatinya adalah mengumpukan kata-kata yang berlintasan di kepala. Menangkap mereka, lalu menyusunnya menjadi kalimat-kalimat yang kemudian secara alamiah akan menjadi paragraf-paragraf hingga menjadi tulisan yang utuh. Jika kita menganalogikannya dengan sederhana seperti itu, maka sebenarnya tugas kita adalah mengumpulkan kata-kata tersebut, mengandangkannya, menjejerkannya menjadi kalimat.
Saya ingin menawarkan sebuah cara. Anggap saja kita ingin membangun sebuah barisan kata-kata, tapi kata-kata yang ingin kita bariskan sedang berkeliaran semaunya dalam kepala. Mari kita mencoba menangkap dan mengandangkannya. Setelah tertangkap dan jinak, kita paksa mereka berjejer rapi menjadi kalimat yang utuh. Membentuk paragraf utuh, hingga rampung menjadi tulisan. Sebenarnya cara ini bisa dibilang sebuah permainan. Saya ingin mengajak pembaca sekalian bermain-main dengan sepuluh kata saja. Sepuluh kata ini akan kita jejer menjadi kalimat dan paragraf.

Langkah Pertama: Pikirkan ide yang ingin Anda tulis. Sebagai contoh, anggap saja kita akan menulis sebuah cerita dengan setting Pasar.

Langkah Kedua: Mari kita tangkap sepuluh kata yang berkeliaran dalam kepala. Sepuluh kata yang melintas ketika kita membayangkan pasar.
Tulis dengan cepat. Kandangkan sepuluh kata itu!  

Contoh1. Pasar, 2. Pedagang, 3. Buah, 4. Berjualan, 5.Becek, 6.Sayur, 7.Ikan, 8.Uang, 9.Orang, 10.Laris.

Langkah Ketiga: Mari kita coba menulis secara cepat dengan memasukkan sepuluh kata itu dalam kalimat-kalimat.

Ia datang di kota tua itu pada suatu sore yang muram. Di terminal bus antar kota ia melihat bus-bus kecil menurunkan penumpangnya di depan sebuah pasar. Ia tak tahu pasar apa itu. Plang nama pasar sudah luntur dimakan cuaca. Sore hari, seharusnya pasar sepi, tapi ia masih melihat beberapa orang pedagang masih menggelar barang-barangnya. Ia yang baru saja turun dari gunung ingin segera menuju penginapan di tengah kota, sebelum esok hari pagi beranjak pulang ke kota lainnya. Penasaran dengan pedagang yang masih berjualan, ia melangkah, melintasi jalan menuju pasar seberang. Bersama para pembeli lain, ia masuk, melewati beberapa genangan air becek sehabis hujan, melewati pedagang sayur di pintu masuk, pedagang ikan di sebelahnya, dan menuju los buah-buahan. Di ujung los kedua yang mulai gelap, ia berbelok. Setelah bertanya, ia akhirnya menemukan lapak penjual buah yang ia cari; pisang. Ia suka sekali pisang. Kebetulan perutnya kosong sejak naik bus tadi siang. “Laris, Bu?” tanyanya berbasa-basi sebelum menawar. Sang pedagang hanya tersenyum kecil usai menghitung uang dan memasukkannya di dalam saku baju yang terlihat mengembung…..

Sepuluh kata tadi sudah saya coba tulis dengan cepat. Tanpa berpikir panjang. Bagus atau tidaknya susunan kalimat, logika  cerita dan beberapa unsur pendukung lainnya akan saya pikirkan setelah rampung. Setidaknya saya sudah bisa memulai sebuah paragraf tanpa terganggu pikiran-pikiran dan pertanyaan; apa yang harus saya tulis pertama?
Setelah menulis kalimat pertama, biasanya kalimat berikutnya akan ikut mengalir dengan deras. Begitupun dengan paragraf berikutnya. Jika masih mandeg di paragraf kedua, kenapa tak coba menangkap sepuluh kata baru lagi? Selamat mencoba!



PERPINDAHAN

on Rabu, 26 Maret 2014
Hidup penuh dengan ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah salah satu hal yang pasti terjadi. Pindah identik dengan kepergian, maka kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya. Kita sering berpikir ini adalah perpisahan sehingga merasa sedih melepas hal-hal yang diakrabi, hal-hal yang selama ini membuat kita senang dan nyaman. Akhirnya, melakukan perpindahan ke tempat baru membuat kita dihantui rasa cemas. Apakah akan sama enaknya? Apakah akan sama menyenangkan? Apakah akan lebih baik? Padahal, untuk melakukan pencapaian yang lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. kita harus seperti ikan salmon. Tidak takut pindah dan berani berjuang mewujudkan harapannya. Bahkan, rela mati ditengah jalan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, Pindah memang tidak mudah, pindah rumah, pindah sekolah, atau pindah ke lain hati.
Pindah rumah meninggalkan segala kenangan meskipun hanya sebuah bilik tua.
Pindah kelain hati membutuhkan kemauan yang sungguh-sungguh untuk pergi meninggalkan segala tentangnya.
selain pindah ke lain hati, pindah angkot juga tidak mudah apalagi disaat jam pulang kerja.
karena hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu dengan lainnya. Kita hidup diantaranya.
on Senin, 24 Februari 2014
STAND UP COMEDY FESTIVAL 28 AGUSTUS 2013
on Minggu, 23 Februari 2014
MALAM MINGGU MIKO...